BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Sabtu, 14 Maret 2009

Pertunangan Anak 4 tahun dengan 6 tahun

BUCHAREST.KOMPAS.com-Komunitas gipsi di Rumania memiliki tradisi yang sudah berlangsung turun-temurun. Menjodohkan dan merencanakan pernikahan bocah-bocah kecil nan belia. Meskipun tradisi ini dinilai ilegal, namun di Rumania masih banyak berlangsung.

Salah satunya pertunangan antara Maria (4) dan Victor (6), yang tinggal di kelompok gipsi Caldarari. Kakek Victor dan pamannya menyusun pertunangan mereka di wilayah Sibiu, Transylvania, Rumania.

Uniknya, setiap warga gipsi yang tinggal di Caldarari selalu memiliki nama keluarga Caldararu. Sehingga pertunangan yang dilakukan ini untuk memastikan agar keduanya tetap tinggal di komunitas tersebut hingga dewasa nantinya.

Dalam tradisi ini, kedua keluarga saling memberikan sejumlah uang, sebagai salah satu persetujuan pertunangan tersebut. “Perjodohan dan perayaan ini hampir mirip pesta pernikahan. Bedanya, kami tidak memiliki pendeta yang memberkati kedua mempelai,” tutur Traian Caldararu (47), paman Victor. Menurut Victor, keluarganya mengeluarkan 10.000 Lei atau sekitar Rp 38,9 juta untuk pesta tersebut. Seluruh warga gipsi Caldarari akan hadir di sini. “Pernikahan mereka akan disahkan undang-undang saat Maria berusia 16 tahun,” imbuh Traian.

Sekali dijodohkan, akan sulit bagi anak-anak tersebut untuk menolaknya dan mencari calon jodoh yang lain. Bagi yang memutuskan tali perjodohan itu harus membayar denda yang jumlahnya tiga kali lipat dari mas kawin plus inflasi dan bunga bank yang berlaku saat itu. “Untungnya hal ini jarang terjadi,” kata Traian.

Seperti keluarga Victor yang membayarkan 50.000 Lei atau sekitar Rp 194 juta sebagai mas kawinnya. Nah, jika Victor berubah pikiran, ia bisa membuat bangkrut ayahnya yang juga bernama Victor. Sementara bagi mempelai wanita bisa mencemarkan nama baiknya. Ia akan sulit mencari suami baru dan berisiko diusir dari komunitas tersebut.

Victor dan Maria tumbuh dan bermain bersama dalam komunitas tersebut. Namun mereka masih terlalu kecil tentang komitmen yang harus mereka jalani.

“Anak-anak bahkan tidak tahu apa arti tradisi perjodohan ini. Mereka mengira ini Cuma pesta biasa. Jika sudah dewasa mereka akan diberitahu dan akan menikah di usia 16 dan 18 tahun,” kata Traian. Bahkan, yang lebih ekstrim lagi, pernikahan telah direncakan jauh-jauh hari sebelum si anak dilahirkan.

Rumania memiliki populasi kaum gipsi terbesar di dunia. Dua juta penduduk gipsi, 5 hingga 10 persennya tinggal di sana. Meski Rumania sedah bergabung dengan Uni Eropa tahun 2007, namun kaum gipsi seolah lepas dari regulasi Uni Eropa. Mereka bekerja dan hidup dalam ritual dan tradisi yang miliki. tel/tis

Kamis, 05 Maret 2009

Buku Harian

Ayah dan ibu telah menikah lebih dari 30 tahun, saya sama sekali tidak pernah melihat mereka bertengkar.


Di dalam hati saya, perkawinan ayah dan ibu ini selalu menjadi teladan bagi saya, juga selalu berusaha keras agar diri saya bisa menjadi seorang pria yang baik, seorang suami yang baik seperti ayah saya. Namun harapan tinggallah harapan, sementara penerapannya sangatlah sulit.

Tak lama setelah menikah, saya dan istri mulai sering bertengkar hanya akibat hal - hal kecil dalam rumah tangga. Malam minggu pulang ke kampung halaman, saya tidak kuasa menahan diri hingga menuturkan segala keluhan tersebut pada ayah.
Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, ayah mendengarkan segala keluhan saya dan setelah itu, beliau berdiri dan masuk ke dalam rumah. Tak lama kemudian, ayah mengusung keluar belasan buku catatan dan ditumpuknya begitu saja di hadapan saya. Sebagian besar buku tersebut halamannya telah menguning, kelihatannya buku-buku tersebut telah disimpan selama puluhan tahun.

Ayah saya tidak banyak mengenyam pendidikan, apa bisa beliau menulis buku harian? Dengan penuh rasa ingin tahu saya mengambil salah satu dari buku-buku itu. Tulisannya memang adalah tulisan tangan ayah, agak miring dan sangat aneh sekali, ada yang sangat jelas, ada juga yang semrawut, bahkan ada yang tulisannya sampai menembus beberapa halaman kertas. Saya segera tertarik dengan hal tersebut, mulailah saya baca Dengan seksama halaman demi halaman isi buku itu.
Semuanya merupaka catatan hal-hal sepele, "Suhu udara mulai berubah menjadi dingin, ia sudah mulai merajut baju wol untuk saya."
"Anak - anak terlalu berisik, untung ada dia."
Sedikit demi sedikit tercatat, semua itu adalah catatan mengenai berbagai macam kebaikan dan cinta ibu kepada ayah, mengenai cinta ibu terhadap anak-anak dan terhadap keluarga ini. Dalam sekejap saya sudah membaca habis beberapa buku, arus hangat mengalir di dalam hati saya, mata saya berlinang air mata. Saya mengangkat kepala, dengan penuh rasa haru saya berkata pada ayah "Ayah, saya sangat mengagumi ayah dan ibu."
Ayah menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tidak perlu kagum, kamu juga bisa."
Ayah berkata lagi, "Menjadi suami istri selama puluhan tahun lamanya, tidak mungkin sama sekali tidak terjadi pertengkaran dan benturan.
Intinya adalah harus bisa belajar untuk saling pengertian dan toleran. Setiap orang memiliki masa emosional, ibumu terkadang kalau sedang kesal, juga suka mencari gara-gara, melampiaskan kemarahannya pada ayah, mengomel. Waktu itu saya bersembunyi di depan rumah, di dalam buku catatan saya tuliskan segala hal yang telah ibumu lakukan demi rumah tangga ini. Sering kali dalam hati saya penuh dengan amarah waktu menulis, kertasnya sobek akibat tembus oleh pena. Tapi saya masih saja terus menulis satu demi satu kebaikannya, saya renungkan bolak balik dan akhirnya emosinya juga tidak ada lagi, yang tinggal semuanya adalah kebaikan dari ibumu."
Dengan terpesona saya mendengarkannya. Lalu saya bertanya pada ayah, "Ayah, apakah ibuku pernah melihat catatan-catatan ini?"
Ayah hanya tertawa dan berkata, "Ibumu juga memiliki buku catatan. Dalam buku catatannya itu semua isinya adalah tentang kebaikan diriku. Kadang kala di malam hari,menjelang tidur, kami saling bertukar buku catatan, dan saling menertawakan pihak lain. ha. ha. ha."
Memandang wajah ayah yang dipenuhi senyuman dan setumpuk buku catatan yang berada di atas meja, tiba-tiba saya sadar akan rahasia dari suatu pernikahan :
"Cinta itu sebenarnya sangat sederhana, ingat dan catat kebaikan dari orang lain. Lupakan segala kesalahan dari pihak lain."

Belajarlah dari Kehidupan Semut!

Carilah dan jangan putus asa untuk mendapatkan apa yang dicari. Penyakit orang yang mencari adalah rasa bosan dan putus asa.

Tidaklah kau lihat, seiring dengan lamanya waktu, tetesan air yang lembut mampu menorehkan bekas yang jelas pada batu yang keras.

Alkisah, seorang pedalaman pergi untuk satu keperluan penting. Di tengah perjalanan ia duduk istirahat karena lelah. Saat itu, terpikir olehnya untuk kembali dan tidak melanjutkan perjalanannya. Tiba-tiba ia melihat seekor semut sedang merayap menaiki seonggok batu besar. Begitu jatuh, si semut bangkit dan dan berusaha naik lagi. Itu terjadi berulang-ulang, hingga akhirnya ia berhasil mencapai puncak batu tersebut. Melihat hal itu sang musafir berkata, “Aku lebih pantas untuk bersabar dan tekun ketimbang semut itu.” Dengan semangat baru, ia pun bangkit meneruskan perjalanannya hingga akhirnya menemukan apa yang dicarinya.
Sobat, salah satu pelajaran paling berharga dan bekal kesuksesan yang dapat kita ambil dalam kehidupan semut adalah kegigihan. Ia tiada henti-hentinya mencoba dan mencoba lagi tanpa kenal lelah dan bosan sebelum sampai pada tujuannya. Semut melambangkan kegigihan, kesabaran , ketekunan, keuletan, dan perjuangan yang tak kenal menyerah. Semut mempunyai kegigihan yang luar biasa dalam upayanya mencapai tujuan. Sebuah pelajaran berharga yang patut diteladani.
Sobat, menurut pakar kehidupan semut menyebutkan bahwa semut menyimpan cadangan makanannya yang ia kumpulkan di musim panas untuk persediaan di musim dingin. Sebab di musim dingin ia tidak banyak keluar. Pada saat musim dingin pun ia baru memakan cadangan makanannya pada saat yang tepat. Dan untuk mengantisipasi agar biji-bijian yang tersimpan sebagai persediaan makanan tidak tumbuh menjadi tumbuhan, ia membelah biji-bijian itu dari tengahnya.
Sobat, apabila perjalanan semut terhalangi oleh genangan air yang tidak mungkin di seberanginya, beberapa kawanan semut bergotong-royong, bahu-membahu membuat formasi jembatan di atas permukaan air itu. Setelah seluruh anggota semut melintasinya, kawanan semut yang membuat formasi jembatan itu pun menepi menyusul kawan-kawannya.
Ketika seekor semut menemukan sekerat daging atau kaki belalang, dan ia tidak sanggup memikul atau mendorongnya, ia akan pergi ke sarangnya memanggil kawan-kawannya untuk bersama-sama memikul makanan yang ditemukannya. Kegigihan dan ketekunan semut benar-benar merupakan pelajaran berharga bagi orang yang menginginkan keberhasilan. Bahkan, kalau Anda meletakkan batu di jalan yang akan dilalui semut, ia tidak berhenti atau kembali ke belakang, melainkan menunggu sampai anda mengenyahkan batu tersebut. Jika tidak Anda enyahkan juga, maka ia pasti mencoba menaikinya, berjalan lewat sebelah kanan atau sebelah kirinya, atau memilih jalan lain menuju tempat tujuannya. Yang jelas ia pantang mundur. Never Give Up !!!
Sobat, Ada sebuah kisah fabel. Tersebutlah di sebuah hutan belantara, ada sebuah gubuk yang terdapat seribu cermin di dalamnya. Pada suatu hari datanglah seekor serigala hutan ke gubuk tersebut. Betapa terkejutnya ia, melihat begitu banyak serigala di dalam gubuk yang kecil itu. Dia menggeram dengan buasnya ke serigala-serigala itu, lalu serigala-serigala yang di hadapannya pun menggeram tak kalah buasnya, karena jumlahnya jauh lebih banyak, ciutlah nyali serigala ini, lalu dia melompat keluar dan bersumpah tak pernah datang lagi ke gubuk ini.
Tak berapa lama berselang datanglah serigala yang lainnya menghampiri dan masuk ke gubuk tersebut. Betapa senangnya ia melihat begitu banyak teman-temannya berkerumun di sana. Kemudian serigala ini menggoyang-goyang ekornya dan menjulurkan lidahnya sebagat tanda kasih sayang dan persahabatan. Mereka pun demikian terhadapnya. Semua serigala di hadapannya bersikap yang sama. Jiwa sang serigala ini berbunga-bunga saking gembiranya, lalu dia keluar dari gubuk itu dengan penuh riang dan berjanji suatu saat akan kembali lagi.