Nyamuk cukup mengganggu dan sangat berbahaya sebagai penyebar berbagai penyakit mematikan.
Cairan pembunuh serangga di pasaran kurang efisien dan bahkan membawa dampak sampingan yang serius.
Berikut ini cara MUDAH dan MURAH yang bisa dicoba.
Cocok untuk segala kondisi pemukiman, sekolah, rumah sakit, dll.
Sangat KREATIF bila dikenalkan pada para siswa sekolah untuk dicoba di sekolah dan di rumah
masing-masing.
Yang dibutuhkan :
– 200 ml air
– 50 gram gula merah
– 1 gram ragi (beli di toko makanan kesehatan, warung, atau pasar)
– botol plastik 1,5 liter
Langkah-langkah pembuatan
1. Potong botol plastik di tengah. Simpan bagian atas/mulut botol.
2. Campur gula merah dengan air panas. Biarkan hingga dingin dan kemudian tuangkan di separuh bagian potongan bawah botol.
3. Tambahkan ragi. Tidak perlu diaduk. Ini akan menghasilkan karbon-dioksida.
4. Pasang/masukkan potongan botol bagian atas dengan posisi terbalik seperti corong.
5. Bungkus botol dengan sesuatu yang hitam, kecuali bagian atas, dan diletakkan di beberapa sudut rumah Anda.
Dalam dua minggu, Anda akan melihat jumlah nyamuk yang mati di dalam botol.
Selain membersihkan habitat mereka, tempat berkembang biak nyamuk, kita dapat menggunakan metode ini sangat berguna di sekolah-sekolah, TK, rumah sakit dan rumah.
Kamis, 16 Agustus 2018
Cara Menangkap Nyamuk Dalam Botol Secara Alami Tanpa Racun
Diposting oleh Agust Wahyu di 06.16 0 komentar
Kamis, 27 November 2014
Burung Kolibri Biru
Pada jaman dahulu hiduplah seorang
pemuda di sebuah tempat yang jauh yang bernama Tandow. Pemuda tersebut adalah
seorang anak periang dan tidak peduli terhadap sekelilingnya. Ia mempunyai
sahabat kecil yang istimewa, yaitu seekor burung kolibri biru. Ia tidak
mempunyai banyak sahabat karib, namun keduanya merupakan sahabat karib yang tak
terpisahkan. Pemuda itu demikian sayangnya terhadap si kolibri biru sehingga ia
membuat rumah-rumahan untuk burung tersebut. Si kolibri biru pun menyayangi
pemuda sahabatnya tersebut dan selalu terbang mengikuti ke mana saja si pemuda
pergi.
Sejalan dengan berlalunya waktu, kasih
sayang di antara mereka berdua juga semakin bertambah-tambah. Sampai suatu hari
pemuda tersebut bertemu dengan seorang gadis yang cantik di sekolah. Gadis
tersebut berambut pirang, bermata biru, dengan senyumnya yang mungil menawan.
Saat itu acara pesta dansa terbesar
sepanjang tahun di Tandow sedang akan berlangsung. Si pemuda berpikir keras
bagaimana caranya mengajak si gadis untuk menjadi pasangannya di pesta dansa
nanti. Sepanjang hari ia mengumpulkan segenap keberaniannya. Akhirnya, saat
sekolah usai, ia menghampiri gadis itu dan mengajaknya ke pesta dansa.
Gadis ini adalah seorang gadis yang
sangat populer di sekolahnya. Ia merasa tidak enak bila harus terlihat bersama
dengan seseorang yang sangat memperhatikannya. Namun, ia tidak mau menyakiti
hati pemuda tersebut.
Lengkapnya....
Diposting oleh Agust Wahyu di 14.03 2 komentar
Rabu, 26 November 2014
Belajar dari semut
Suatu hari Raja Daud
mengajak Salomo anaknya utk menemaninya berjalan-jalan di taman istana. Setelah
letih berkeliling duduklah ia di bawah sebuah pohon yang rindang. Dilihatnya
Salomo sedang asyik memandangi sesuatu. Rasa penasaran Daud mendorongnya untuk
menghampiri Salomo.
"Anakku apa yang
sedang engkau lihat?" tanya sang ayah.
"Oh lihatlah ayah
sekawanan semut itu, mereka begitu sibuk mengangkat daun menuju sarang. Untuk
apa sebenarnya daun-daun itu?" tanya Salomo kepada ayahnya.
"Daun itu adalah
makanannya, anakku. Ini adalah musim dimana mereka biasa mengumpulkan makanan,
untuk bekal ketika salju mulai turun menutupi bumi," jawab Daud.
"Lihatlah mereka
begitu kecil tapi sanggup mengangkat daun yang begitu besar, bahkan jauh lebih
besar dari tubuh mereka sendiri. Ternyata semut tidak selemah yang aku kira
selama ini," sambung Salomo. Dia tampak begitu heran dan kagum dengan
pemandangan yang sedang dilihatnya.
Diposting oleh Agust Wahyu di 15.07 2 komentar
Selasa, 25 November 2014
Batu dan Mutiara
Pada suatu ketika, hiduplah seorang pedagang batu-batuan. Setiap hari dia berjalan dari kota ke kota untuk memperdagangkan barang-barangnya itu. Ketika dia sedang berjalan menuju ke suatu kota, ada suatu batu kecil di pinggir jalan yang menarik hatinya. Batu itu tidak bagus, kasar, dan tidak mungkin untuk dijual. Namun pedagang itu memungutnya dan menyimpannya dalam sebuah kantong, dan kemudian pedagang itu meneruskan perjalanannya. Setelah lama berjalan, lelahlah pedagang itu, kemudian dia beristirahat sejenak. Selama dia beristirahat, dia membuka kembali bungkusan yang berisi batu itu. Diperhatikannya batu itu dengan seksama, kemudian batu itu digosoknya dengan hati-hati. Karena kesabaran pedagang itu, batu yang semula buruk itu, sekarang terlihat indah dan mengkilap. Puaslah hati pedagang itu, kemudian dia meneruskan perjalanannya.
lengkapnya di sini
Diposting oleh Agust Wahyu di 13.51 0 komentar
Senin, 24 November 2014
Sabtu, 22 November 2014
Senin, 17 November 2014
Diposting oleh Agust Wahyu di 09.52 0 komentar
Langganan:
Postingan (Atom)